Jumat, 23 Desember 2011

Dia


Dia

tambatkan beban yang kian gelap ini
aku menggelepar jadi perih senyum
menantimu.

benar memang apa katamu dulu
bahwa langit akan tetap bisu meski kau tinju ratus kali.

kini aku punya jalan sendiri.
ku ketuk ia dengan lebih bijak.
salam 3 kali, lalu ku pergi.

tak selamanya beban hanya jadi beban
kadang ia jadi bagian diri yang sepi tanpanya

ku tarik lagi udara,
lewat hidung tuju paru
ku pompa darah
menyebarlah bara yang nyalakan nyawaku.

bukan mereka yang akan menyelamatkan
tapi Dia,

-muharram,sept 09-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar