bu, ini sudah malam
silahkan pulang dulu
nanti pagi-pagi sekali sudah harus disini, tapi
malam ini suara ibu habiskan
besok malam kan datang kembali
sedang besok pagi pun suara tak pakai
sebab tangan dan badan jadi haluan
bu,
nasi bungkusnya jangan lupa dibawa
anggap saja sarapan sekaligus makan malam
saur dan berbuka
biar badan yang sendiri itu sepi saja
kan tak ada orok lagi yang kembali
kan tak ada suami lagi yang keloni
kan hampa saja hidup bila tak kerja begini
jadi pelayan kasar di pagi jelang senja
jadi pelayan suara di senja jelang pagi
Ibu, nyanyikan sekali lagi
Muharram. 13 maret 2012
Jumat, 30 Maret 2012
Kalah Setiap Hari
Aku kalah setiap hari
Setiap malam yang mendatangkan bulan
Setetes saja buat segala ada
Akupun ngada(ada)
Ah! Senyum macam inikah yang dinanti?
Hati lebam dipukul kecut ramah-remeh kewajiban
Aku kalah setiap hari
Sejak pertama suara tak terdengar
Sejak pertama senyum hambar menampar
Sejak kidung syahdu hanya berima dor rer mir far soler lar sir dor
Aku kalah dan menepi
Muharram maret 2012
Setiap malam yang mendatangkan bulan
Setetes saja buat segala ada
Akupun ngada(ada)
Ah! Senyum macam inikah yang dinanti?
Hati lebam dipukul kecut ramah-remeh kewajiban
Aku kalah setiap hari
Sejak pertama suara tak terdengar
Sejak pertama senyum hambar menampar
Sejak kidung syahdu hanya berima dor rer mir far soler lar sir dor
Aku kalah dan menepi
Muharram maret 2012
Langganan:
Postingan (Atom)