Jumat, 30 Maret 2012

Penyanyi Malam

bu, ini sudah malam

silahkan pulang dulu

nanti pagi-pagi sekali  sudah harus disini, tapi

 

malam ini suara ibu habiskan

besok malam kan datang kembali

sedang besok pagi pun suara tak pakai

sebab tangan dan badan jadi haluan

 

bu,

nasi bungkusnya jangan lupa dibawa

anggap saja sarapan sekaligus makan malam

saur dan berbuka

biar badan yang sendiri itu sepi saja

kan tak ada orok lagi yang kembali

kan tak ada suami lagi yang keloni

kan hampa saja hidup bila tak kerja begini

 

jadi pelayan kasar di pagi jelang senja

jadi pelayan suara di senja jelang pagi

 

Ibu, nyanyikan sekali lagi

Muharram. 13 maret 2012

Kalah Setiap Hari

Aku kalah setiap hari
Setiap malam yang mendatangkan bulan

Setetes saja buat segala ada
Akupun ngada(ada)

Ah! Senyum macam inikah yang dinanti?
Hati lebam dipukul kecut ramah-remeh kewajiban

Aku kalah setiap hari
Sejak pertama suara tak terdengar
Sejak pertama senyum hambar menampar
Sejak kidung syahdu hanya berima dor rer mir far soler lar sir dor

Aku kalah dan menepi

Muharram maret 2012