Sabtu, 14 Januari 2012

Jinak-jinak Merpati


Jinak-Jinak Merpati

Kau buatku kepayang.
Memejamkan mata saja kau ada.
Kau beli semua saham diriku.
Semuanya ada kamu

Lihat itu! Kau mulai lagi menggodaku.
Menyelinap di antara tulisanku.
Menggambarkan tanda cinta, dengan
Tulisan I LOVE U ditengah

Awas ya! Kalau kau ternyata
Hanya dalam kepalaku saja bilang
Cinta.
Sementara nanti bila kita bertemu,
Kau maki aku sesuka hatimu.

Tapi, tak bosan aku dengan mu.
Seperti aku tak bosan bernafas.
Mata mu itu, lekat sekali memandangku.
Kita saling lempar pandang
Seperti dicerita-cerita kasih
Sementara disekitar menari ‘tuk kita

Ah! Aku rasa kalahlah romansa
Romeo Juliet bagi kita.
Apalagi, Laila dan Qays majnun



Kita ciptakan romansa bukan lewat
Tengkar keluarga hingga mati
Kita ciptakan romansa lewat batin dan
Raga yang saling menolak tapi mau.

E,.. e,.. e,.. kau mau kemana?
Jangan pergi dulu, aku hendak unjuk rasa
Cinta padamu.

Selalu! Selalu begini tiap waktu.
Kau dekat aku diam
Ku dekat kau jauh

Macam kata orang dulu
Jinak-jinak merpati.

2004

Cinta Denganmu


Cinta Denganmu

menantimu

tak tahu aku malam ini jadi apa?
ketika sepi jadi selimut
saat kabut buramkan mata pada langit

aku takut ketika malam datang
ketika yelda terjadi ditiap malamku
bukan lagi malam pertama musim semi yang panjang
bagai kasih tak sampai bulan dan matahari

malam

sepi itu sekali lagi menerjaku
merajam tiap sel yang mengatur nyawaku
menidurkan jiwa yang ambruk olehmu
petaka jadi biasa karenamu

gulita

aacchh,...
tergadai aku pada rasa
terlanjur serah terima padamu
maka, ku nanti yang tak berujung
ku tunggu kau yang berlari
bukan padaku tapi menjauh

2005


Jumat, 13 Januari 2012

Patah Hati (1)


Patah hati 1

ketika hatiku berkata
engkau milikiku yang tak termiliki.
aku marah padaMu
pada takdir yang menyesatkan aku
untuk mengasihi dia yang berlalu

jangan ambil hatiku
jangan ambil hatiku
jangan ambil hatiku
jika hanya akan pergi
jika hanya tuk sakiti aku

Ibuku Mati Muda


Ibuku Mati MUda

tak berapa lama lalu kurasakan engkau
memandikanku setelah mandi hujan
teriak lantangmu buatku gentar
lalu, kau memelukku, ibu.

denyut jantungmu masih terasa dikepalaku
yang menyandar di dadamu yang haram untukku, ibu

belaian tidurkan aku

menantikan aku dari tuntunan ilmu
menatapku yang terjatuh dan berdiri lagi
mendengarku yang meronta minta pelukmu

kini,
engkau pergi ibu
engkau ibuku yang mati muda

sesalku tak menyentuh di detik akhir pergimu ibu
tangis aku tahan untuk pergimu ibu

ibu,..
kenapa kau mati muda?

Karena Sebab

Karena Sebab

Karena hidup tak bisa ditolak
Aku memilih balak
Melengkapi tiap bagian dengan siak

Sebab manusia ialah alami
Lembaran baru yang tiap hari berganti
Kapak dan tali

Karena hidup tak bisa dipalak
Aku mengawini talak
Menyendiri dari manusia jalak

Sebab hidup tak hendak di maki
Aku dipilih tetap disini
Tersiksa dan sendiri

Karena hidup dapat diakhiri
Aku diam sendiri
Melengkapi kematian dengan imaji.


maret-april 2006

Kamis, 12 Januari 2012

Malam Setan

Malam Setan

malam lalu ada bulan lewat kepala
dia bilang permisi dengan bungkuknya yang kaku
aku hanya senyum. bingung mesti bagaimana
ia pun berlalu begitu

setelahnya, aku merenung nasib
besok adik kecil masuk Taman kanak-kanak
kenapa pula lebih mahal dari sekolah dasar?
sepeda telah tergadai untuk kakaknya
tapi masih ada kasur.
biar kami tidur dengan tikar asal adik dan kakaknya
bisa sekolah

aku jadi ingat!
kenapa tak ku titipkan doa saja pada bulan
mumpung ia tadi lewat depan rumahku
ah! aku khilaf. sungguh aku lupa. mak pleng!!
pada siapa pula aku titipkan doaku?
sebab aku tahu.
tuhan malas dengan orang miskin dan tidak beriman.

tapi mana sempat aku bicara iman kalau lapar
kalau anak belum bisa sekolah besar
kalau istri bunting besar tapi tak ada uang.
dan kalau aku bahkan tak punya sarung untuk bersujud

kiai-kiai itu hanya bicara besar tentang surga dan neraka
mereka bicara iman diantara sedekah melimpah tiap jumat
sementara kami hanya jadi cecunguk yang mesti minta-minta
mereka cuma bilang kami kafir kalau menjual iman
dengan beras dan mie goreng
tapi kenapa kami tak dibantu?
mereka itu penipu!
yah, ada juga yang benar tapi hanya satu-dua

"sayang, kok belum tidur? besokkan mau sekolah"
sekecil bangun. mungkin mau pipis
ia bilang kalau tadi ia bicara dengan setan
si adik minta dibelikan sepatu dan seragam
juga buku dan uang saku untuk adik dan kakaknya
"kamu ndak takut toh ketemu setan, sayang?"
"buat apa takut? dia cakep. mirip bintang india"
saya termenung kembali setelah si adik tidur.

tiba-tiba datang seorang berkopyah mewah
dengan batik dan sepatu mengkilat.
ia dikerubuti wartawan dan polisi
Wong gagah itu menyerahkan sekardus hadiah
ada sepatu, seragam, buku dan uang
setelah jeprat jepret sana-sini ia pun berlalu

Alhamdulillah, doa si adik dikabulkan sama setan.

-muharram, 12 jun 2010

Rabu, 11 Januari 2012

Terjaga


terjaga

malam mulai terasa remang di pucuk daun jati pintu kita.
sebuah bulan nampak setengah.
aku mendongak mencari bulan yang lain.
masih tak tampak.

bintang-bintang itu seakan sedang berkoalisi.
menghimpun kekuatan 'tuk terangkan syahdu yang ku buat 'tukmu.
tapi, malah aku yang terlena,
layaknya bapak adam dirayu bunda hawa
bukan kau yang merayu tapi bagian dari apiku.

aku terjaga
setelah sempat bermimpi berenang dalam kumpulan awan.
mereka semua mengenalku, dan ku titipkan salam
untuk sang Ibu

tahukah kau,dinda.
aku menemukan dirimu di sana.
ditumpukan buku yang ku simpan sebagai maskawin ku meminangmu.
ditumpukan itu kau bercinta dengan cerita

aku terjaga.
dan mendongak sekali lagi.
kali ini hanya kalong yang lewat sekelebat.
bulan dan bintang sama pergi.
kali ini mereka satu hati.

-muharram, maret 10-

Rujuk


Rujuk

kepada siapa lagi aku musti bercerita
tentang masa muda yang telah lewat
dan segala janji yang mungkinkan terucap.
kalau bukan padamu, manisku

siapa pula yang akan rapikan ikatan dasiku
jika bukan kau.
ikatanku takkan mampu bertahan
tanpa tanganmu disampingku

sayap malam mulai gerimis
manisnya air hujan pu tak terasa
sebab kau memilih sendiri
diam di sudut dapur

manisku, inikah yang kita inginkan?
tersadar dalam sakit
menggerogoti rumah yang belum nampak
untukkan hancur terbengkalai

belailah egoku
ku belai egomu
tak cukupkah apa yang tlah tercipta
diantara jalina jari kita yang menyatu

ini tanganku menggantung di udara
ego laki-laki ini menghentikannya
ditengah antara kita
gapailah

bilapun ini harus selesai
selesaikanlah dengan indah
sebab kau adalah keindahan
yang menyatukan hatiku yang terkeping
sebab kaulah kekasihku

-muharram, 22-12-09-