Rabu, 07 Agustus 2013

pedang tua

pedang kayu lusuh
mencari sarung tak mungkin
mendapat tuan apa lagi

pedang kayu lusuh
setua pohon yang telah membumi
semuda debu kelupas ari

pedang kayu lusuh
benar sekali dulu perlu
kini meriam dan mariam jadi idaman

-muharram-

"cukuplah hatimu menyentuh hatiku"

ada sejuta wanita bersenandung mesra
mengisahkan bahagianya mereka beristri rahwana
tiap-tiap wanita ini begitu syahdu suaranya
seakan tiap nada ialah penyatuan dirinya dan sang dasamuka

mereka bukan kaum wanara atau manusia biasa
mereka ialah istri para pandita
wanita suci yang samadi tiap bulan  pada hari ke dua
bidadari para manusia biasa

sinta berdiri diantaranya
setelah setahun disekap dalam istana rahwana
ia mengaku suci tak terjamah
tapi ia tak mengaku bahwa ia tresna pada dasamuka

sinta terlalu malu mengakui bahwa dasamuka
lebih tampan dan berwibawa dari sang Rama
ia terlalu sungkan karena telah dibela sang Rajawali hingga tiada
rajawali malang yang mengira sinta menjerit takut padahal ia bahagia

ada sejuta wanita berdoa bertemu rahwana
berharap malamnya terisi kembali oleh cinta
cinta akibat pesona rahwana yang bijaksana

bagaimana bisa si Dasamuka lebih bijaksana dari sang Rama?
bagaimana penilaian wanita tentang budi rahwana dan rama?
hanya sejuta wanita itu yang tahu
hanya sinta saja yang tahu

bagaimana ia merayu sejuta wanita hanya dengan senyuman
tanpa pedang, otot, dan seribu anak panah
ia hanya selalu bertanya sekali pada tiap sejuta wanita
"apakah aku cukup untuk mencintaimu?"
"tanpa panah, rajah cakra, dan istana"
dan sejuta wanita itu serempak menjawab
"cukuplah hatimu menyentuh hatiku sekali"
"akan kuberikan segala ditiap nafas berjumpa denganmu, wahai ksatria dasamuka"

para pandita diam
rama pun diam
mereka sibuk mengarang cerita tentang buruknya laku dasamuka
mereka kalut membela harga diri sebagai lelaki dan suami
bukan mencoba mengerti tiap sejuta wanita


-muharram, 7 agustus 2013-