Sabtu, 02 Februari 2013

seri penyutradaraan : Komposisi


seorang sutradara itu seperti koki alias tukang masak. dia harus menentukan bagian bahan makanan yang akan dimasak sesuai dengan kebutuhan agar tercipta masakan yang lezat. lezat bukan hanya untuk lidahnya tapi juga lidah orang lain tentunya. sutradara harus mencipta komposisi dalam panggung seni pertunjukkan dimulai dengan detail berupa ekspresi, vokal, dan gestur pemain. berikutnya yang lebih besar ialah dekorasi panggung yang mencakup tata panggung dan pencahayaan. yang lebih besar lagi ialah movement atau gerak pemain. yang jauh lebih besar lagi ialah bloking. dan sang kakak tertua ialah komposisi. sekarang mari kita bicarakan movement hingga komposisi karena detail kecil telah dan akan kita bicarakan pada artikel lain.
movement atau gerakan ialah elemen dasar penyutradaraan sebagai perwujudan gambaran panggung dalam gerak laku seorang pemain. gerakan terdiri atas kejadian demi kejadian yang merupakan perwujudan gambaran yang terus beubah serta memiliki  nilai teknis dan nilai suasana hati tokoh yang dimainkan. 
gerakan dihadirkan oleh sutradara dengan maksud memberikan penekanan, keanekaragaman, dan pernyataan visual tokoh yang dimainkan. 
berikutnya ialah bloking. bloking ialah gambaran visual suatu naskah sebagai perwujudan nyata movement atau gerak yang disebabkan oleh dialog dan keterangan naskah yang menginstruksi pemain untuk bergerak atau movement. bloking bisa juga disebut sebagai gambaran visual emosi tokoh dalam bentuk gerakan-gerakan dalam satu bagian panggung ke bagian yang lain (lihat artikel Seri Penyutradaraan : Panggung).
bloking haruslah mencipta suasana, logis, dan bermotivasi jelas. semua itu diakibatkan oleh pergerakan pemain dan dekorasi panggung yang mendukung peristiwa dalam setiap adegan. bloking berfungsi secara dramatis dan tenis. fungsi dramatis bloking sebagai alat mentukan pola adegan dan sarana untuk mengembangkan kejadian, emosi, gerakan, ucapan, tempo dan klimaks. fungsi teknis bloking ialah mencipta komposisi panggung yang baik hasil penciptaan pola dan pengaturan bentuk visual di atas panggung.
sekarang baru kita berbicara mengenai komposisi karena tanpa pengetahuan mengenai gerak dan bloking, komposisi akan sulit untuk dimengerti. komposisi tercipta karena bloking yang merupakan sebuah struktur, wujud atau penggambaran sebuah kelompok. kelompok disini merupakan para pemain dan dekorasi panggung. komposisi ialah alat yang tepat untuk menyatakan perasaan, kualitas, dan suasana hati sebuah subyek melalui bentuk visual.
komposisi ialah teknik yang harus dimiliki seorang sutradara. komposisi bukan hanya untuk menyatakan cerita ataupun hanya sebuah konsepsi. tetapi komposisi lebih dari sebuah teknik yang harus dikuasai oleh sutradara. komposisi merupakan susunan pikiran manusia di dalam kelompok ketika berada di panggung dengan menggunakan penekanan, stabilitas, rangkaian dan keseimbangan untuk mencipta pernyataan kepuasan naluriah dan keindahan.
jadi sekali lagi, sutradara seperti seorang koki yang menentukan takaran bahan, bumbu, teknik, dan berapa lama semua bahan itu bisa disebut sebagai makanan lezat. komposisi bukan hanya dipikirakan per-adegan tetapi keseluruhan naskah. bagi sutradara yang menggarap naskah realis komposisi akan terasa lebih nyata kebutuhannya sebab penonton juga memiliki pengalaman secara langsung ataupun tidak dalam kehidupan sehari-hari. tetapi, pada naskah "gila" komposisi akan lebih luar biasa di eksplorasi oleh sutradara.

salam budaya
Muharram

Tidak ada komentar:

Posting Komentar