aku seperti mengejar matahari
ketika makin dekat jarak
tubuh kian tersiksa
nyawa perlahan tinggal berai
kini aku yang diam
ku jaga jarak antara daya dan upaya
membentuk diri untuk bertahan
tapi matahari kini yang mendekat
menyengat dan membakar
aku butuh jaak yang nyaman
dengan Matahari
aku ingin nafas yang semi
matahari ditarik padaku
membakar perlahan diri jadi abu
menyiksa hatiku dan mulikmu
yang kubawa serta bersama mimpi untuk bersua
17/09/10
Kamis, 27 Desember 2012
Rabu, 19 Desember 2012
gestur dalam berlatih
kali ini saya ingin membahas mengenai gestur tubuh aktor saat berlatih. gestur tubuh yang saya maksud disini ialah bentuk fisik seorang aktor dalam memainkan sebuah lakon.
mulailah dengan memahami karakteristik lakon dan tokoh yang akan dipentaskan. biasanya karakteristik lakon dan tokoh ini dapat kita pahami melalui pemahaman pada naskah dan arahan sutradara.
sutradara akan memberi batasan-batasan yang dapat dieksplor oleh para aktornya. para aktor harus menciptakan dunia lakon dan tokoh dalam panggung latihan dengan serius dan yakin.
ketika awal pelatihan menuju pementasan biasanya saya meminta para aktor saya untuk membuat sebuah bentuk gestur tubuh dalam keadaan tablo atau diam. bila gestur aktor tersebut sudah memenuhi batasan-batasan yang saya berikan maka akan masuk dalam tahab berikutnya.
tahap pertengahan ialah berjalan. tablo sebagai tahap pertama berfungsi sebagai pengenalan karakter kepada penonton ketika aktor memulai pementasan. setelah mengetahui karakter awal tokoh, penonton dipertegas lagi oleh sang aktor bahwa ia ialah tokoh "A" melalui cara dia berjalan atau bergerak.
tahap akhir pelatihan gestur ialah dialog. dialog yang dilakukan oleh tokoh membutuhkan sikap badan tertentu sehingga memantabkan karakternya.
yang perlu diperhatikan aktor dalam berlatih gestur ialah usia, jenis kelamin, tempramental, kelainan fisik, dan cara berbicara tokoh yang akan dimainkan.
seperti kata stanislavski, seorang aktor jangan terlena dalam satu cara dalam berlatih menjadi seorang tokoh. pilihlah beberapa teknik dan opsi dalam memainkan seorang tokoh sampai menemukan yang pas sesuai permintaan sutradara. jangan pernah merasa puas dan teruslah mencari
salam budaya
untuk teater kedok
mulailah dengan memahami karakteristik lakon dan tokoh yang akan dipentaskan. biasanya karakteristik lakon dan tokoh ini dapat kita pahami melalui pemahaman pada naskah dan arahan sutradara.
sutradara akan memberi batasan-batasan yang dapat dieksplor oleh para aktornya. para aktor harus menciptakan dunia lakon dan tokoh dalam panggung latihan dengan serius dan yakin.
ketika awal pelatihan menuju pementasan biasanya saya meminta para aktor saya untuk membuat sebuah bentuk gestur tubuh dalam keadaan tablo atau diam. bila gestur aktor tersebut sudah memenuhi batasan-batasan yang saya berikan maka akan masuk dalam tahab berikutnya.
tahap pertengahan ialah berjalan. tablo sebagai tahap pertama berfungsi sebagai pengenalan karakter kepada penonton ketika aktor memulai pementasan. setelah mengetahui karakter awal tokoh, penonton dipertegas lagi oleh sang aktor bahwa ia ialah tokoh "A" melalui cara dia berjalan atau bergerak.
tahap akhir pelatihan gestur ialah dialog. dialog yang dilakukan oleh tokoh membutuhkan sikap badan tertentu sehingga memantabkan karakternya.
yang perlu diperhatikan aktor dalam berlatih gestur ialah usia, jenis kelamin, tempramental, kelainan fisik, dan cara berbicara tokoh yang akan dimainkan.
seperti kata stanislavski, seorang aktor jangan terlena dalam satu cara dalam berlatih menjadi seorang tokoh. pilihlah beberapa teknik dan opsi dalam memainkan seorang tokoh sampai menemukan yang pas sesuai permintaan sutradara. jangan pernah merasa puas dan teruslah mencari
salam budaya
untuk teater kedok
Jagung Bakar Arang
ibu,
kali ini aku bawa sebelas jagung
yang kau bakar dengan bara seadanya
semoga laku tinggal bakulnya saja
aku tahu kau menahan panas
percikan bara arang hanya untuk hidupku
kehidupan yang tercipta dalam tubuh legammu
ibu,
kemarin sore hujan gerimis
aku lihat Siti dan kawan-kawan
jalan-jalan di trade center
manis betul dia
ia bawa tas cantik berkilau
dengan tas jinjing penuh belanja
aku hanya tersenyum malu
berjalan lurus dengan membungkuk
berusaha menghilangkan bakul penuh jagung
aku hanya merasa malu,ibu
aku iri padanya, ibu
Siti. gadis tetangga yang bisa mengecap
manisnya cinta SMA
hanya karena bapaknya masih ada
masih menafkahi ibunya
Siti. gadis tetangga yang pakai tas cantik
dan tas jinjing penuh belanja
aku iri, malu dan menangis dalam senyum sore grimis itu.
ibu,
tabungan kita sudah berapa?
cukupkah untukku kembali sekolah?
sebab beasiswa hanya untuk yang pandai dan tidak beruang
sementara aku hanyalah gadis muda tak pandai dan tak beruntung
tapi aku juga masih punya cita-cita, ibu
ya, ibu
cukup sajalah aku sekolah
tak perlu tas cantik
tak perlu tas jinjin penuh belanja
apa aku makin menyesakkan dadamu,ibu?
aku bertanya bukan untuk menindihmu makin berat
aku hanya ingin tahu seberapa dekat aku dengan mimpi
mimpi kembali mengenakan seragam kelabu
mimpi memakai kembali sang sepatu usang
mimpi saat semut-semut bertanya apakah aku sedang jatuh cinta
aduh!
sial betul kaki telanjang ini
kenapa tak lihat putung rokok masih membara
hingga telapak kaki ini mesti melepuh
mekar seperti jagung bakar yang matang
ibu,
boleh aku minta satu hal lagi?
aku ingin bapak kembali
agar ia menikahkan aku dengan syariat yang benar
menjadikan aku sepertimu
dirimu, ibu
wanita yang memilih menjadi ibu pembakar jagung
wanita yag senang hati menjadi penitipan kehidupan
kehiupan diantara paha dan dadamu
aku ingin menderita sepertimu,ibu
bahkan lebih hebat
menderita karna bara dan jagung bakar tak laku
menderita karna hinaan tukang tagih hutang
menderita karna dinginnya malam di bawah pohon
tiap hari kita terlelap
muharram, 7-20 desember 2012
kali ini aku bawa sebelas jagung
yang kau bakar dengan bara seadanya
semoga laku tinggal bakulnya saja
aku tahu kau menahan panas
percikan bara arang hanya untuk hidupku
kehidupan yang tercipta dalam tubuh legammu
ibu,
kemarin sore hujan gerimis
aku lihat Siti dan kawan-kawan
jalan-jalan di trade center
manis betul dia
ia bawa tas cantik berkilau
dengan tas jinjing penuh belanja
aku hanya tersenyum malu
berjalan lurus dengan membungkuk
berusaha menghilangkan bakul penuh jagung
aku hanya merasa malu,ibu
aku iri padanya, ibu
Siti. gadis tetangga yang bisa mengecap
manisnya cinta SMA
hanya karena bapaknya masih ada
masih menafkahi ibunya
Siti. gadis tetangga yang pakai tas cantik
dan tas jinjing penuh belanja
aku iri, malu dan menangis dalam senyum sore grimis itu.
ibu,
tabungan kita sudah berapa?
cukupkah untukku kembali sekolah?
sebab beasiswa hanya untuk yang pandai dan tidak beruang
sementara aku hanyalah gadis muda tak pandai dan tak beruntung
tapi aku juga masih punya cita-cita, ibu
ya, ibu
cukup sajalah aku sekolah
tak perlu tas cantik
tak perlu tas jinjin penuh belanja
apa aku makin menyesakkan dadamu,ibu?
aku bertanya bukan untuk menindihmu makin berat
aku hanya ingin tahu seberapa dekat aku dengan mimpi
mimpi kembali mengenakan seragam kelabu
mimpi memakai kembali sang sepatu usang
mimpi saat semut-semut bertanya apakah aku sedang jatuh cinta
aduh!
sial betul kaki telanjang ini
kenapa tak lihat putung rokok masih membara
hingga telapak kaki ini mesti melepuh
mekar seperti jagung bakar yang matang
ibu,
boleh aku minta satu hal lagi?
aku ingin bapak kembali
agar ia menikahkan aku dengan syariat yang benar
menjadikan aku sepertimu
dirimu, ibu
wanita yang memilih menjadi ibu pembakar jagung
wanita yag senang hati menjadi penitipan kehidupan
kehiupan diantara paha dan dadamu
aku ingin menderita sepertimu,ibu
bahkan lebih hebat
menderita karna bara dan jagung bakar tak laku
menderita karna hinaan tukang tagih hutang
menderita karna dinginnya malam di bawah pohon
tiap hari kita terlelap
muharram, 7-20 desember 2012
Jumat, 14 Desember 2012
waktu debu
seberapa lama kau ingin
aku mencintaimu, kekasih?
cinta utuh yang dulu ku genggam
mulai dilebur angin
menjadi debu yang kuhisap kembali
cinta tak terhingga itu
tinggal setengah saja ditangan
setengah didalam darahku
setengah dibadan inipun
mati dan berkembang
kekasih, seberapa lama kau bertahan mencintaiku
-muharram, 7 des 12
aku mencintaimu, kekasih?
cinta utuh yang dulu ku genggam
mulai dilebur angin
menjadi debu yang kuhisap kembali
cinta tak terhingga itu
tinggal setengah saja ditangan
setengah didalam darahku
setengah dibadan inipun
mati dan berkembang
kekasih, seberapa lama kau bertahan mencintaiku
-muharram, 7 des 12
Sabtu, 08 Desember 2012
Atlas Indonesia
Atlas Indonesia
sepintas lalu ku
lihat sebua buku tebal
sampulnya mulai usang dan robek. tapi,
masih terlihat dengan jelas judul buku itu
: Atlas Indonesia
aku minta pada bapakku,
ku tunjuk dengan merengek
aku mau lihat bangsaku, kataku saat itu
bapak malah marah!
ia kata bahwa atlas itu tak relevan lagi
zaman baru telah menelan segala sejarah lama
tak ada lagi penghargaan terhadap yang tua
buku itu usang karena kami,generasi baru tak peduli
aku masih merengek. minta,
aku bilang mau lihat Timor Timur
buat apa kau lihat kekalahan!
itu memalukan!
pemimpin bangsa ini lebih cinta tanah air milik pribadi
dari pada tanah air milik bangsa
"bukan lautan tapi kolam susu
kail dan jala cukup menghidupimu
tiada badai tiada topan kau temui
ikan dan udang menghampiri dirimu."
koes bersodara! ah! hanya mimpi!
nelayan kita cari ikan dilaut sendiri
tapi kalah tanding dengan nelayan tetangga
bukan hanya kalah alat tapi juga kalah siasat
aku mau lihat gunung!
aku ingin lihat pantai dan danau!
aku ingin gambar-gambar budaya menari di mataku
biar yang lain melancong kluar negeri
biar mereka bersujud diatas budaya kebarat-baratan,
kejepang-jepangan, aku hanya mau lihat indonesiaku
tanah ini bukan lagi milik rakyat.
gas bumi, minyak bumi, kayu, air, bahkan udara
bukan lagi milik kita.
pejabat yang berwenang tlah menggadaikannya
menggemukkan perut dan kantong partai
mereka tak peduli pada kita!
omongnya saja DEMI KESEJAHTERAAN RAKYAT!!!
rakyat mana?!
sudah itu bapak mengelus kepalaku lembut
matanya pun teduh memandangku
"jadilah kau,anakku, manusia paling peka terhadap derita
dan kemiskinan. jangan jadi pencuri di negeri sendiri"
aku mengangguk takjim
berharap terlihat mengerti di usiaku yang ke sebelas
dalam hati aku berkata
"aku hanya ingin atlas indonesia yang tebal itu untuk
buat kapal terbang besar. biar ku temui tuhan di langit
kalau Ia sibuk, biar ku temui Gabriele saja
akan kukatakan padaNya, bahwa aku ingin hancurkan bangsaku"
-muharram, 12 12 09-
sampulnya mulai usang dan robek. tapi,
masih terlihat dengan jelas judul buku itu
: Atlas Indonesia
aku minta pada bapakku,
ku tunjuk dengan merengek
aku mau lihat bangsaku, kataku saat itu
bapak malah marah!
ia kata bahwa atlas itu tak relevan lagi
zaman baru telah menelan segala sejarah lama
tak ada lagi penghargaan terhadap yang tua
buku itu usang karena kami,generasi baru tak peduli
aku masih merengek. minta,
aku bilang mau lihat Timor Timur
buat apa kau lihat kekalahan!
itu memalukan!
pemimpin bangsa ini lebih cinta tanah air milik pribadi
dari pada tanah air milik bangsa
"bukan lautan tapi kolam susu
kail dan jala cukup menghidupimu
tiada badai tiada topan kau temui
ikan dan udang menghampiri dirimu."
koes bersodara! ah! hanya mimpi!
nelayan kita cari ikan dilaut sendiri
tapi kalah tanding dengan nelayan tetangga
bukan hanya kalah alat tapi juga kalah siasat
aku mau lihat gunung!
aku ingin lihat pantai dan danau!
aku ingin gambar-gambar budaya menari di mataku
biar yang lain melancong kluar negeri
biar mereka bersujud diatas budaya kebarat-baratan,
kejepang-jepangan, aku hanya mau lihat indonesiaku
tanah ini bukan lagi milik rakyat.
gas bumi, minyak bumi, kayu, air, bahkan udara
bukan lagi milik kita.
pejabat yang berwenang tlah menggadaikannya
menggemukkan perut dan kantong partai
mereka tak peduli pada kita!
omongnya saja DEMI KESEJAHTERAAN RAKYAT!!!
rakyat mana?!
sudah itu bapak mengelus kepalaku lembut
matanya pun teduh memandangku
"jadilah kau,anakku, manusia paling peka terhadap derita
dan kemiskinan. jangan jadi pencuri di negeri sendiri"
aku mengangguk takjim
berharap terlihat mengerti di usiaku yang ke sebelas
dalam hati aku berkata
"aku hanya ingin atlas indonesia yang tebal itu untuk
buat kapal terbang besar. biar ku temui tuhan di langit
kalau Ia sibuk, biar ku temui Gabriele saja
akan kukatakan padaNya, bahwa aku ingin hancurkan bangsaku"
-muharram, 12 12 09-
Jumat, 28 September 2012
SUDESI
Sukses Dengan Satu Istri
Dimana Kau Letakkan Hatimu?
Biar ku dekap hingga biru rindu
Tapi, biarkan hatiku terkunci untukmu
10 mei 2010
RINDU SEKALI
rindu sekali
rindu sekali
rindu sekali
rindu sekali
rindu sekali
rindu sekali
rindu sekali
kalian yang mengembangkan dada
jadi segala rasa bangga, bahagia, segala
wahai, jantung hati belahan jiwa
datanglah,
muharram, 28/9/12
rindu sekali
rindu sekali
rindu sekali
rindu sekali
rindu sekali
rindu sekali
kalian yang mengembangkan dada
jadi segala rasa bangga, bahagia, segala
wahai, jantung hati belahan jiwa
datanglah,
muharram, 28/9/12
BERHALA CINTA
aku penyembah berhala
bernama cinta
sebuah gaib yang terasa begitu nyata
menyayat hidupku dengan syair-syairnya
menerkam segala keberadaan menjadi aku dan dia
aku penyembah berhala
bernama cinta
dengan segala syarat dan rukunnya
menyentuh tanah berdebu
menenggak air berasap
menampar diri hingga berdarah
menjual yang ada demi kesatuan dengan cinta
diri-segala jadi penyembah berhala
bernama cinta
penerimaan utuh jadi ibadah
perjuangan darah sebabkan nikmat syurga
akulah penyembah berhala
bernama cinta
dengan ALLAH sebagai penciptanya
muharram, 9 juli 2012
bernama cinta
sebuah gaib yang terasa begitu nyata
menyayat hidupku dengan syair-syairnya
menerkam segala keberadaan menjadi aku dan dia
aku penyembah berhala
bernama cinta
dengan segala syarat dan rukunnya
menyentuh tanah berdebu
menenggak air berasap
menampar diri hingga berdarah
menjual yang ada demi kesatuan dengan cinta
diri-segala jadi penyembah berhala
bernama cinta
penerimaan utuh jadi ibadah
perjuangan darah sebabkan nikmat syurga
akulah penyembah berhala
bernama cinta
dengan ALLAH sebagai penciptanya
muharram, 9 juli 2012
Senin, 17 September 2012
Indonesia
indah begini rupa
aku lupa segala resah
Indonesia!
ibu setiap rumput
menyebarkan kehidupan begini rupa
ah! indah begini rupa
tak hanya saat hujan
tak hanya saat kemarau
saat bencanapun terasa indah
tinggal manusia yang berlaga
merampas segala jadi harta
mencabut segala yang tertanam
menghisap segala yang hitam
Indonesia!
sabang merauke jadi satu
terlipat dalam memori merah dan putih
terbang bersama sayap garuda
tinggal manusia berlaku
harta jadi segala alasan
tercerabut segala ideologi
Tuhan segala di jual-beli
menghitam segala pikiran
anak-remaja tinggal dansa
yang tua tinggal kuasa
anak-remaja tinggal bergaya
yang tua tinggal curi sini-sana
bagaimana rumput tetap hijau?
bagaimana pohon tetap tertanam?
bagaimana mineral tetap mengalir?
bagaimana harga diri dan malu terjaga?
Indonesia!
susu jadi racun dan uang belaka
miskin jadi fakir belaka
pencuri jadi perampok belaka
harga diri jadi murah alang-kepalang
Tuhan jadi tameng senjata belaka
Indonesia!
maafkan manusia ini
muharram, 16 juli 2012
aku lupa segala resah
Indonesia!
ibu setiap rumput
menyebarkan kehidupan begini rupa
ah! indah begini rupa
tak hanya saat hujan
tak hanya saat kemarau
saat bencanapun terasa indah
tinggal manusia yang berlaga
merampas segala jadi harta
mencabut segala yang tertanam
menghisap segala yang hitam
Indonesia!
sabang merauke jadi satu
terlipat dalam memori merah dan putih
terbang bersama sayap garuda
tinggal manusia berlaku
harta jadi segala alasan
tercerabut segala ideologi
Tuhan segala di jual-beli
menghitam segala pikiran
anak-remaja tinggal dansa
yang tua tinggal kuasa
anak-remaja tinggal bergaya
yang tua tinggal curi sini-sana
bagaimana rumput tetap hijau?
bagaimana pohon tetap tertanam?
bagaimana mineral tetap mengalir?
bagaimana harga diri dan malu terjaga?
Indonesia!
susu jadi racun dan uang belaka
miskin jadi fakir belaka
pencuri jadi perampok belaka
harga diri jadi murah alang-kepalang
Tuhan jadi tameng senjata belaka
Indonesia!
maafkan manusia ini
muharram, 16 juli 2012
Jumat, 31 Agustus 2012
kawan
kretek saja tak cukup
butuh kalian untuk lebih baik
detik-detik ini ialah lapar yang terobati
kawan,
kita gandeng diri dengan sahabat
sambil memeluk kekasih
kita nikmati dunia dengan cinta
butuh kalian untuk lebih baik
detik-detik ini ialah lapar yang terobati
kawan,
kita gandeng diri dengan sahabat
sambil memeluk kekasih
kita nikmati dunia dengan cinta
Saya
ada banyak mimpi
terbuang jadi debu
aku pernah bermimpi begitu manis
menatap dunia dengan cahaya berkilau
diantara banyaknya gelap yang menyelimuti
ada banyak mimpi
terbuang jadi segala
aku pernah bermimpi amat indah
menyelami surga berpalung warna
seisi lain hanya hitam
hidup
hidup
hidup
hiduplah dalam duri
muharram, 1 september 2012
Selasa, 28 Agustus 2012
Kangen
sudah berapa lama kekasih?
sejak terakhir kau kemari
membawa serantang penuh nasi-tempe
hari itu kau pulang
membawa setumpuk cerita
dengan tangis sebagai bahan utama
kekasih, aku ingin bertemu
seberkas cinta sudah cukup
memenuhi inginku
di seberang laut
ya. di seberang laut
mungkin kau bermimpi
membunuhku dengan belati
mungkin marah itu membakar cinta lama
mungkin dendammu membelotkan imaji
kekasih, aku ingin bertemu
28 agustus 2011
sejak terakhir kau kemari
membawa serantang penuh nasi-tempe
hari itu kau pulang
membawa setumpuk cerita
dengan tangis sebagai bahan utama
kekasih, aku ingin bertemu
seberkas cinta sudah cukup
memenuhi inginku
di seberang laut
ya. di seberang laut
mungkin kau bermimpi
membunuhku dengan belati
mungkin marah itu membakar cinta lama
mungkin dendammu membelotkan imaji
kekasih, aku ingin bertemu
28 agustus 2011
Kamis, 09 Agustus 2012
Sayang Apa Kabar?
Sayang apa kabar?
Malam saja buat gelap
Hati jua jadi nelangsa
Membayang dinda yang menanak nasi
Mencium aroma matangnya
Hingga terasa lapar ini telah lama
Sayang apa kabar?
Kau baik saja mesti
Bukan dapur yangkan memcelakai
Bukan api. Bukan belati
Tapi uap nasi
Sayang apa kabar?
Anak-anak mesti tlah pergi
Kita tinggal sendiri bersenandung
Bernyanyi lagu lama
Kita sama lupanya
Sayang apa kabar?
Kenapa tanak nasi tak sampai jua di lambung
Bau saja tak redakan dentumnya
Masyallah!
Lupa aku kau telah pergi damai sendiri
Muharram-10 april 2012
Belahan Jiwa
Jadikan diriku dirimu
Jadikan hatiku hatimu
Jadikan hidupku hidupmu
Jadilah segala atas segala
yang kau inginkan
dan Berkacalah,
Diseberang aku pun berkaca
9/8/12
Jadikan hatiku hatimu
Jadikan hidupku hidupmu
Jadilah segala atas segala
yang kau inginkan
dan Berkacalah,
Diseberang aku pun berkaca
9/8/12
Sabtu, 04 Agustus 2012
Manisku,
Seperti malam yang gerimis
aku membasahi dirimu dalam rintik rindu.
Apakah kau juga tahu,
ketika hati berbuih gelung syahdu
Ada namamu yang bergelayut
menampar diriku.
Manisku,
Muharram,2011
aku membasahi dirimu dalam rintik rindu.
Apakah kau juga tahu,
ketika hati berbuih gelung syahdu
Ada namamu yang bergelayut
menampar diriku.
Manisku,
Muharram,2011
entah bagaimana
entah bagaimana
aku merasakannya begitu dalam
saat aku mencium mutiara
dengan bibirku
entah bagaimana
aku merasakannya begitu dalam
betapa aku merindukannya
ingin sekali lagi mencium bibir asinmu
memeluk dan tertidur hingga petang
entah bagaimana
aku begitu mencintainya
sedalam ini
1/8/12
aku merasakannya begitu dalam
saat aku mencium mutiara
dengan bibirku
entah bagaimana
aku merasakannya begitu dalam
betapa aku merindukannya
ingin sekali lagi mencium bibir asinmu
memeluk dan tertidur hingga petang
entah bagaimana
aku begitu mencintainya
sedalam ini
1/8/12
Rabu, 01 Agustus 2012
5 Pesan Nabi-ku
Assalamualaikum
Saya mulai menulis ini ketika hendak tidur tapi
tiba-tiba teringat dengan perkataan seorang ustat ketika khotbah jum’at. Saya
tidak tahu, atau mungkin tidak mau tahu, nama ustat ini. Orangnya tinggi besar
dengan perut agak buncit. Ia tidak seperti ustat-ustat yang biasa berkhotbah
jum’at di masjid biasa saya sholat tiap harinya kalau sedang bekerja. Dia tidak
seperti, maaf kalau saya sedikit rasial, orang Madura atau jawa yang biasa
khotbah disini, ia lebih mirip A. A. Gym. Ustat asal Jawa Barat yang dengan
kepandaian berbicaranya mampu membuat orang terus mendengarkan.
Ustat ini dalam khotbahnya menyampaikan 5 pesan
Rosulullah kepada umatnya agar hidup bahagia. Awalnya saya merasa biasa saja.
Tapi ketika ustat ini mulai menelaskan pesan pertama saya langsung mengangkat
kepala saya dari sikap tertunduk alias ngantuk. Pesan pertama Nabiullah itu
ialah ”Bismillahirohmanirohim”.
1. Mulaialah
semua hal, apapun itu dengan kata Basmallah. Bismillahirohmanirrohim, Dengan
menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih
dan Penyayang, dengan mengucapkannya kita seperti meminta pada Allah petunjuk
dan ketetapan-Nya agar apa yang kita lakukan dapat terlaksana dengan baik.
Contoh, ketika kita mengambil telepon genggam untuk menguhungi seseorang kita
ucapkan Basmallah terlebih dahulu. Berharap orang yang akan diajak bicara
mengangkat telepon dan segala urusan akan selesai dengan baik.
2. Akhiri
dengan Hamdallah. Alhamdulillah, terima Kasih Allah, kata ini seharusnya
sesuatu yang wajar diucapkan oleh seseorang yang telah menerima bantuan dari
siapapun, apalagi yang menolong ini Tuhannya. Contoh, setelah kita melakukan
perbincangan di telepon, lalu kita putuskan hubungan kita ucapkan
Alhamdulillah.
3. Katakan
Astagfirullah ketika kita merasa tlah melalukan kesalahan dan dosa. Karena kata
itu bisa menghapus dosa kita apabila kita berjanji tidak akan melakukannya lagi
atau katanya orang-orang pinter “tobatannasuha”. Contoh, kita sedang berjalan
lalu kita tersandung batu. Kita jadi marah dan melempar batu itu ke arah seekor
kucing yang sedang jalan juga. Ketika kita sadar telah melakukan kesalahan pada
makhluk lain tesebut kita lekas mengucapkan Istigfar
4. Innalillahi
wa inailaihirojiun, ucapkan bila terjadi bencana besar atau kecil pada diri
sendiri atau orang lain. Semua Berasal Dari-Mu dan Akan Kembali Pada-Mu,
kalimat ini merupakan bentuk ketidakmampuan kita sebagai manusia. Sebuah
pengakuan kebesaran Allah. Contoh, saat kita berkendara di jalan raya, kita
melihat sebuah kecelakaan lalu lintas lalu kita mengucapkan Innalillahi wa
inailaihirojiun.
5. Laillaha
Illallah. Tiada tuhan selain Allah. Kalimat ini merupakan pengakuan kita
sebagai ciptaan-Nya bahwa hanya Allah-lah Tuhan kita!!! Kalimat ini diucapkan
bukan berdasarkan waktu dan keadaan tertentu tapi diucapkan pada keadaan dan waktu
apapun. Kalimat ini membuat kita selalu ingat bahwa Allah akan terus
menyaksikan, merekam, dan membalas segala yang kita lakukan di dunia ini
Kelima anjuran ini seakan sepele, mudah dan tidak
berat seperti ibadah sholat atau puasa, akan tetapi pengaruhnya sama besarnya
bagi kita bila dilakukan dengan sungguh-sungguh demi mendapat ridho dari Allah
Tuhan segala yang ada di bumi dan langit.
Tetap semangat menjalankan ibadah!!!!!
Salam Budaya!!!
Jumat, 27 Juli 2012
aku menjadi tua
mare
t 2009
lari-lari jauh aku coba
mengitari mimpi yang muda
menjangkau asa hanya tiada
kadang lelah aku jalan
ku biarkan tungkai menapak
jejak yang tertinggal tak lagi tampak
ditelan kabut pagi senin
malam hampiri tak ada arah
bulan tak temani aku tetap
bintang hanya melihat lirih
ku kuatkan hati tuk mantap
pergi entah datang kapan
badan telah bosan untuk lelah
rambut mulai menipu putih
dengarku tinggal dengung lamban
tak ku lihat diri
yang menua digigit sepi
ku dengar orang memanggil
aku pulang. akhirnya, aku kembali
a
t 2009
lari-lari jauh aku coba
mengitari mimpi yang muda
menjangkau asa hanya tiada
kadang lelah aku jalan
ku biarkan tungkai menapak
jejak yang tertinggal tak lagi tampak
ditelan kabut pagi senin
malam hampiri tak ada arah
bulan tak temani aku tetap
bintang hanya melihat lirih
ku kuatkan hati tuk mantap
pergi entah datang kapan
badan telah bosan untuk lelah
rambut mulai menipu putih
dengarku tinggal dengung lamban
tak ku lihat diri
yang menua digigit sepi
ku dengar orang memanggil
aku pulang. akhirnya, aku kembali
a
Saat Aku Mencintaimu
saat aku mencintaimu
aku mengambang jadi sepi
sebab bayangmu tak hampiri
hanya sepi yang teman
maret 2009
aku mengambang jadi sepi
sebab bayangmu tak hampiri
hanya sepi yang teman
maret 2009
Putri
putri, setelah lama kita bejalan
sampai disinilah aku kan berhenti
sejenak, hanya untuk bertanya
apakah aku ada didalam hatimu.
aku takkan lelah menanti senyum
dan anggukanmu
selayaknya bulan, aku mengitarimu
kadang tampak kadang tidak.
aku tahu putri
ksatria itu disana
memelukmu sampai matahari datang
tapi aku disini,
hati lain ialah hampa
jangan tanya aku bagaimana
akulah nyata menjejak tanah.
kau, aku, sendiri
31 maret 2009
Rabu, 25 Juli 2012
Manisku
Manisku
Seperti malam yang gerimis
aku membasahi dirimu dalam rintik rindu.
Apakah kau juga tahu,
ketika hati berbuih gelung syahdu
Ada namamu yang bergelayut
menampar diriku.
Manisku,
Muharram
Mengejar Bayangan Cinta
Mengejar Bayangan Cinta
tak ada yang tahu kemana aku melangkah hari ini.
bebas rasanya, tak ada lagi orang-orang yang mengawasiku siang dan malam hanya untuk mengetahui apakah aku baik-baik saja.
aku lari dari rumah,..
ya,.. aku lari dari rumah yang telah membuat aku terus bermimpi tentang dunia luas. kini, semua itu bukan lagi mimpi. aku berlari kencang sekali setelah berjalan berjingkat sepanjang blok rumahku.
tujuan yang aku jelas, jelas sejelas matahari musim panas. aku akan mencari katya. wanita yang telah mencuri perhatianku, wanita yang telah menyita semua impianku. kami bertemu saat misa pagi di gereja. ibu sangat ingin membawa kami, aku dan adikku, ke gereja sejak dulu terakhir aku ke gereja saat aku dibaptis entah berapa tahun yang lalu. pagi itu memang aneh, cuaca begitu cerah meski musim dingin sedang menjadi-jadi. tak ada kabut. aku mengenakan pakaian terbaikku sedangkan adikku, yosef, masih terkantuk bahkan tidur disaat semua jemaat membacakan salah satu bagian injil.
katya bukan seorang katolik seperti aku, ia seorang muslim. ayahnya memiliki sebuah toko bunga di depan gereja. bersama ayahnya ia menawarkan bunga setiap hari kepada para jemaat dan pejalan kaki.
pertama yang kulihat dari katya ialah matanya. mata itu sangat indah, hijau seperti zambrut yang dibentuk dengan sempurna. aku menghampirinya mencoba menggodanya dengan senyum terbaikku. menanyakan harga setangkai bunga mawar tanpa melihatnya sebab yang ku perhatikan hanya matanya, zambrut itu. mendapat prlakuan itu zambrut muslimku tersipu tanpa kusadari ayahnya memperhatikan kami dan mengambil alih percakapan kami
"ada apa anak muda?"
"maaf pak, berapa harga mawar itu?" jawabku sedikit gugup
"1 dolar 50 sen"
tanpa berpikir panjang aku menyerahkan uang ke tangan ayah katya. ketika aku tetap tak beranjak dari tempat ku semula, ayah katya kembali membangunkan lamunanku
"ada lagi anak muda?!"
"tidak, terimakasih" lalu aku dengan enggan beranjak menuju gereja. menuju misa pertamaku.
seminggu kemudian aku kembali ke gereja untuk melaksanakan misa. ketika akan membeli bunga aku mencari-cari alasan untuk menanyakan namanya.
"tolong tuliskan di kertas ini "dari andrye" a-n-d-r-y-e andrye!"
"maaf nona,...?"
"katya."
"ya, nona katya. aku ingin anda merangkaikan saya bunga yang cantik"
dengan cekatan katya berdiri lalu memilih beberapa bunga kemudian ia selimuti bunga itu dengan plastik bening serta memberinya pita. indah sekali. inilah bunga terindah yang aku beli.
"ini tuan"
"jangan panggil saya tuan, panggil saya andrye"
"10 dollar tuan!" tiba-tiba aku mendengar suara ayah katya dari belakangku, terlihat sekali dalam nadanya bahwa ia tak suka aku bicara terlalu lama dengan anaknya, zambrut sempurnaku.
aku menyerahkan uang sepuluh dollar kepada ayah katya lalu pergi. dari belakang aku mendengar katya menayakan kenapa harga bunga itu mahal sekali
"bunga itu memang hanya 3 dollar saja, tapi ia bicara padamu terlalu lama dan aku tidak suka"
"maaf ayah"
malam itu, seperti biasa aku makan malam bersama ibu dan adikku, yosef, malam itu adalah malam yang indah. bulan dapat kulihat dari sela-sela jendela. langit begitu jernih. angin bertiup tenang dan aku membayangkan zambrut sempurnaku malam malam bersama kami atau mungkin hanya kami berdua. di meja ada lilin yang menyala dan terdengar suara seksofon mengalun pelan. oh,... indah sekali. kenapa itu aku sangat suka melamun, sebab di dunia ini aku bisa merasakan apa saja ingin aku rasakan, dan aku memilih merasakan katya tiap malam dan merindukan miusa pagi di hari minggu, bukan hanya untuk berdoa tapi juga untuk melihat matanya yang indah luar biasa.
pagi hari di hari minggu yang dingin aku bergegas ke gereja, aku berangkat terlebih dulu daripada ibu dan yosef. telah ku sipakan sebuah pertanyaan untuk katya. aku ingin menanyakan maukah ia makan malam denganku kapan saja katya punya waktu luang.
pakaian terbaik yang kumiliki telah terpakai, parfum, minyak rambut, sepatu telah aku persiapkan, semuanya terbaik. terbai yang pernah aku miliki
aneh. aku yang terlalu pagi atau bagaimana? tak kulihat bus mini tempat katya dan ayahnya menjual bunga. aku menunggu tapi ku yakinkan pada diriku bahwa katya akan datang dengan ayahnya dan menjual mereka lalu aku akan membeli sebuah rangkaian bunga yang indah buatan katya.
aku tetap menunggu hingga ibu dan yosef datang serta para jemaat.
aku masih menunggu hingga jemaat masuk ke gereja semua.
dan aku masih menunggu ketika gereja telah sepi.
hujan turun aku pasang payungku dan tetap berdiri ditempat yang sama selama hampir tujuh jam.
aku pergi pulang ketika yosef menjemputku untuk makan malam.
malam itu tak indah sama sekali bahkan suram.
tigabelas misa pagi telah lewat tanpa aku melihat zambrut sempurnaku, katya, dan selama itu aku tak pernah mengikuti misa aku hanya duduk ditempat yang sama ketika aku menanti katya. pakaian, parfum, minyak rambut, sepatu yang sama setiap minggu kukenakan.
ingin sekali aku mengatakan bahwa aku ingin makan malam dengannya, memegang tangannya, dan menatap zambrut indah matanya.
ingin sekali aku mengatakan aku merindukannya. bahkan dalam mimpi dan lamunan ia tak datang, tapi telah kukuatkan hatiku.
aku akan tetap menunggunya bahkan mungkin mencarinya.
karena kesibukan anehku (aneh menurut ibu dan yosef) aku dilarang datang di misa pagi ini. mereka mengatakan bahwa pastur melarang ia datang ke gereja. padahal selama ini aku tak pernah masuk gereja hendak aku protes tapi mereka dengan cepat menutup pintu kamarku dari luar.
"ibu, ibu, ibu. aku ingin pergi ke gereja ibu."
"yosef, yosef, yosef"
aku ulai memohon namun yang terdengar hanya bunyi klik pintu rumah ditutup. aku melihat mereka berangkat dari jendela kamarku yang berteralis. kupegang gagang jendela besiku, menyesal karena aku tak tahu pikiran busuk mereka yang telah mengurungku.
selama ini, ibu selalu melarangku keluar rumah selain ke gereja. ia mengatakan bahwa dunia luar hanya akan mengacaukan pikiranku. ternyata, memang pikiraku kacau di saat pertamakali aku keluar rumah menuju gereja lalu makin kacau ketika aku mulai menyadari betapa aku ingin beretemu katya. tapi aku merasakan keanehan dari pikiranku ini, ia tidak membuat aku merasa lemah melainkan hebat, ia tidak membuat aku terpuruk tetapi ingin menantang dunia, ia tak menciptakan sedih melainkan gembira yang tertahan, menanti untuk di keluarkan.
kini aku telah lari dari rumahku. meninggalkan ibu dan yosef di malam hari. aku akan menuju arah yang paling aku suka. aku akan melangkah menuju getar-getar kuat dalam hatiku.
aku akan menunggu. bukan hanya menunggu diam, tapi aku akan menunggu dengan mencarinya, katya, zambrut sempurnaku.
cintaku.
(selesai 22 april 2008)
bebas rasanya, tak ada lagi orang-orang yang mengawasiku siang dan malam hanya untuk mengetahui apakah aku baik-baik saja.
aku lari dari rumah,..
ya,.. aku lari dari rumah yang telah membuat aku terus bermimpi tentang dunia luas. kini, semua itu bukan lagi mimpi. aku berlari kencang sekali setelah berjalan berjingkat sepanjang blok rumahku.
tujuan yang aku jelas, jelas sejelas matahari musim panas. aku akan mencari katya. wanita yang telah mencuri perhatianku, wanita yang telah menyita semua impianku. kami bertemu saat misa pagi di gereja. ibu sangat ingin membawa kami, aku dan adikku, ke gereja sejak dulu terakhir aku ke gereja saat aku dibaptis entah berapa tahun yang lalu. pagi itu memang aneh, cuaca begitu cerah meski musim dingin sedang menjadi-jadi. tak ada kabut. aku mengenakan pakaian terbaikku sedangkan adikku, yosef, masih terkantuk bahkan tidur disaat semua jemaat membacakan salah satu bagian injil.
katya bukan seorang katolik seperti aku, ia seorang muslim. ayahnya memiliki sebuah toko bunga di depan gereja. bersama ayahnya ia menawarkan bunga setiap hari kepada para jemaat dan pejalan kaki.
pertama yang kulihat dari katya ialah matanya. mata itu sangat indah, hijau seperti zambrut yang dibentuk dengan sempurna. aku menghampirinya mencoba menggodanya dengan senyum terbaikku. menanyakan harga setangkai bunga mawar tanpa melihatnya sebab yang ku perhatikan hanya matanya, zambrut itu. mendapat prlakuan itu zambrut muslimku tersipu tanpa kusadari ayahnya memperhatikan kami dan mengambil alih percakapan kami
"ada apa anak muda?"
"maaf pak, berapa harga mawar itu?" jawabku sedikit gugup
"1 dolar 50 sen"
tanpa berpikir panjang aku menyerahkan uang ke tangan ayah katya. ketika aku tetap tak beranjak dari tempat ku semula, ayah katya kembali membangunkan lamunanku
"ada lagi anak muda?!"
"tidak, terimakasih" lalu aku dengan enggan beranjak menuju gereja. menuju misa pertamaku.
seminggu kemudian aku kembali ke gereja untuk melaksanakan misa. ketika akan membeli bunga aku mencari-cari alasan untuk menanyakan namanya.
"tolong tuliskan di kertas ini "dari andrye" a-n-d-r-y-e andrye!"
"maaf nona,...?"
"katya."
"ya, nona katya. aku ingin anda merangkaikan saya bunga yang cantik"
dengan cekatan katya berdiri lalu memilih beberapa bunga kemudian ia selimuti bunga itu dengan plastik bening serta memberinya pita. indah sekali. inilah bunga terindah yang aku beli.
"ini tuan"
"jangan panggil saya tuan, panggil saya andrye"
"10 dollar tuan!" tiba-tiba aku mendengar suara ayah katya dari belakangku, terlihat sekali dalam nadanya bahwa ia tak suka aku bicara terlalu lama dengan anaknya, zambrut sempurnaku.
aku menyerahkan uang sepuluh dollar kepada ayah katya lalu pergi. dari belakang aku mendengar katya menayakan kenapa harga bunga itu mahal sekali
"bunga itu memang hanya 3 dollar saja, tapi ia bicara padamu terlalu lama dan aku tidak suka"
"maaf ayah"
malam itu, seperti biasa aku makan malam bersama ibu dan adikku, yosef, malam itu adalah malam yang indah. bulan dapat kulihat dari sela-sela jendela. langit begitu jernih. angin bertiup tenang dan aku membayangkan zambrut sempurnaku malam malam bersama kami atau mungkin hanya kami berdua. di meja ada lilin yang menyala dan terdengar suara seksofon mengalun pelan. oh,... indah sekali. kenapa itu aku sangat suka melamun, sebab di dunia ini aku bisa merasakan apa saja ingin aku rasakan, dan aku memilih merasakan katya tiap malam dan merindukan miusa pagi di hari minggu, bukan hanya untuk berdoa tapi juga untuk melihat matanya yang indah luar biasa.
pagi hari di hari minggu yang dingin aku bergegas ke gereja, aku berangkat terlebih dulu daripada ibu dan yosef. telah ku sipakan sebuah pertanyaan untuk katya. aku ingin menanyakan maukah ia makan malam denganku kapan saja katya punya waktu luang.
pakaian terbaik yang kumiliki telah terpakai, parfum, minyak rambut, sepatu telah aku persiapkan, semuanya terbaik. terbai yang pernah aku miliki
aneh. aku yang terlalu pagi atau bagaimana? tak kulihat bus mini tempat katya dan ayahnya menjual bunga. aku menunggu tapi ku yakinkan pada diriku bahwa katya akan datang dengan ayahnya dan menjual mereka lalu aku akan membeli sebuah rangkaian bunga yang indah buatan katya.
aku tetap menunggu hingga ibu dan yosef datang serta para jemaat.
aku masih menunggu hingga jemaat masuk ke gereja semua.
dan aku masih menunggu ketika gereja telah sepi.
hujan turun aku pasang payungku dan tetap berdiri ditempat yang sama selama hampir tujuh jam.
aku pergi pulang ketika yosef menjemputku untuk makan malam.
malam itu tak indah sama sekali bahkan suram.
tigabelas misa pagi telah lewat tanpa aku melihat zambrut sempurnaku, katya, dan selama itu aku tak pernah mengikuti misa aku hanya duduk ditempat yang sama ketika aku menanti katya. pakaian, parfum, minyak rambut, sepatu yang sama setiap minggu kukenakan.
ingin sekali aku mengatakan bahwa aku ingin makan malam dengannya, memegang tangannya, dan menatap zambrut indah matanya.
ingin sekali aku mengatakan aku merindukannya. bahkan dalam mimpi dan lamunan ia tak datang, tapi telah kukuatkan hatiku.
aku akan tetap menunggunya bahkan mungkin mencarinya.
karena kesibukan anehku (aneh menurut ibu dan yosef) aku dilarang datang di misa pagi ini. mereka mengatakan bahwa pastur melarang ia datang ke gereja. padahal selama ini aku tak pernah masuk gereja hendak aku protes tapi mereka dengan cepat menutup pintu kamarku dari luar.
"ibu, ibu, ibu. aku ingin pergi ke gereja ibu."
"yosef, yosef, yosef"
aku ulai memohon namun yang terdengar hanya bunyi klik pintu rumah ditutup. aku melihat mereka berangkat dari jendela kamarku yang berteralis. kupegang gagang jendela besiku, menyesal karena aku tak tahu pikiran busuk mereka yang telah mengurungku.
selama ini, ibu selalu melarangku keluar rumah selain ke gereja. ia mengatakan bahwa dunia luar hanya akan mengacaukan pikiranku. ternyata, memang pikiraku kacau di saat pertamakali aku keluar rumah menuju gereja lalu makin kacau ketika aku mulai menyadari betapa aku ingin beretemu katya. tapi aku merasakan keanehan dari pikiranku ini, ia tidak membuat aku merasa lemah melainkan hebat, ia tidak membuat aku terpuruk tetapi ingin menantang dunia, ia tak menciptakan sedih melainkan gembira yang tertahan, menanti untuk di keluarkan.
kini aku telah lari dari rumahku. meninggalkan ibu dan yosef di malam hari. aku akan menuju arah yang paling aku suka. aku akan melangkah menuju getar-getar kuat dalam hatiku.
aku akan menunggu. bukan hanya menunggu diam, tapi aku akan menunggu dengan mencarinya, katya, zambrut sempurnaku.
cintaku.
(selesai 22 april 2008)
Senin, 23 Juli 2012
Pak,
PAK,
09
September 2011 jam 14:04
pak.
kapan anda dan teman-teman anda mati?
segeralah!
saya sudah tidak tahan mengganti kursi
tenang saja,pak
nanti pusaranya saya hias
dengan emas dan minyak
dengan tulang rakyat dan bedil
dengan para kekasih dan TKI
Pak, segeralah
aku dan teman-teman sudah tak tahan
-muharram-
kapan anda dan teman-teman anda mati?
segeralah!
saya sudah tidak tahan mengganti kursi
tenang saja,pak
nanti pusaranya saya hias
dengan emas dan minyak
dengan tulang rakyat dan bedil
dengan para kekasih dan TKI
Pak, segeralah
aku dan teman-teman sudah tak tahan
-muharram-
14308
14308
08
Mei 2011 jam 1:17
Menanti pagi
bagai menanti dalam sepi,
tanpa rasa.
Jalan-jalan kelok tak ada arah
lengang tanpa pengunjung,
tanpa cinta
inilah sepi rasa sepi
bagai menanti dalam sepi,
tanpa rasa.
Jalan-jalan kelok tak ada arah
lengang tanpa pengunjung,
tanpa cinta
inilah sepi rasa sepi
Jumat, 20 Juli 2012
Atlas Indonesia
Atlas Indonesia
sepintas lalu ku
lihat sebua buku tebal
sampulnya mulai usang dan robek. tapi,
masih terlihat dengan jelas judul buku itu
: Atlas Indonesia
aku minta pada bapakku,
ku tunjuk dengan merengek
aku mau lihat bangsaku, kataku saat itu
bapak malah marah!
ia kata bahwa atlas itu tak relevan lagi
zaman baru telah menelan segala sejarah lama
tak ada lagi penghargaan terhadap yang tua
buku itu usang karena kami,generasi baru tak peduli
aku masih merengek. minta,
aku bilang mau lihat Timor Timur
buat apa kau lihat kekalahan!
itu memalukan!
pemimpin bangsa ini lebih cinta tanah air milik pribadi
dari pada tanah air milik bangsa
"bukan lautan tapi kolam susu
kail dan jala cukup menghidupimu
tiada badai tiada topan kau temui
ikan dan udang menghampiri dirimu."
koes bersodara! ah! hanya mimpi!
nelayan kita cari ikan dilaut sendiri
tapi kalah tanding dengan nelayan tetangga
bukan hanya kalah alat tapi juga kalah siasat
aku mau lihat gunung!
aku ingin lihat pantai dan danau!
aku ingin gambar-gambar budaya menari di mataku
biar yang lain melancong kluar negeri
biar mereka bersujud diatas budaya kebarat-baratan,
kejepang-jepangan, aku hanya mau lihat indonesiaku
tanah ini bukan lagi milik rakyat.
gas bumi, minyak bumi, kayu, air, bahkan udara
bukan lagi milik kita.
pejabat yang berwenang tlah menggadaikannya
menggemukkan perut dan kantong partai
mereka tak peduli pada kita!
omongnya saja DEMI KESEJAHTERAAN RAKYAT!!!
rakyat mana?!
sudah itu bapak mengelus kepalaku lembut
matanya pun teduh memandangku
"jadilah kau,anakku, manusia paling peka terhadap derita
dan kemiskinan. jangan jadi pencuri di negeri sendiri"
aku mengangguk takjim
berharap terlihat mengerti di usiaku yang ke sebelas
dalam hati aku berkata
"aku hanya ingin atlas indonesia yang tebal itu untuk
buat kapal terbang besar. biar ku temui tuhan di langit
kalau Ia sibuk, biar ku temui Gabriele saja
akan kukatakan padaNya, bahwa aku ingin hancurkan bangsaku"
-muharram, 12 12 09-
sampulnya mulai usang dan robek. tapi,
masih terlihat dengan jelas judul buku itu
: Atlas Indonesia
aku minta pada bapakku,
ku tunjuk dengan merengek
aku mau lihat bangsaku, kataku saat itu
bapak malah marah!
ia kata bahwa atlas itu tak relevan lagi
zaman baru telah menelan segala sejarah lama
tak ada lagi penghargaan terhadap yang tua
buku itu usang karena kami,generasi baru tak peduli
aku masih merengek. minta,
aku bilang mau lihat Timor Timur
buat apa kau lihat kekalahan!
itu memalukan!
pemimpin bangsa ini lebih cinta tanah air milik pribadi
dari pada tanah air milik bangsa
"bukan lautan tapi kolam susu
kail dan jala cukup menghidupimu
tiada badai tiada topan kau temui
ikan dan udang menghampiri dirimu."
koes bersodara! ah! hanya mimpi!
nelayan kita cari ikan dilaut sendiri
tapi kalah tanding dengan nelayan tetangga
bukan hanya kalah alat tapi juga kalah siasat
aku mau lihat gunung!
aku ingin lihat pantai dan danau!
aku ingin gambar-gambar budaya menari di mataku
biar yang lain melancong kluar negeri
biar mereka bersujud diatas budaya kebarat-baratan,
kejepang-jepangan, aku hanya mau lihat indonesiaku
tanah ini bukan lagi milik rakyat.
gas bumi, minyak bumi, kayu, air, bahkan udara
bukan lagi milik kita.
pejabat yang berwenang tlah menggadaikannya
menggemukkan perut dan kantong partai
mereka tak peduli pada kita!
omongnya saja DEMI KESEJAHTERAAN RAKYAT!!!
rakyat mana?!
sudah itu bapak mengelus kepalaku lembut
matanya pun teduh memandangku
"jadilah kau,anakku, manusia paling peka terhadap derita
dan kemiskinan. jangan jadi pencuri di negeri sendiri"
aku mengangguk takjim
berharap terlihat mengerti di usiaku yang ke sebelas
dalam hati aku berkata
"aku hanya ingin atlas indonesia yang tebal itu untuk
buat kapal terbang besar. biar ku temui tuhan di langit
kalau Ia sibuk, biar ku temui Gabriele saja
akan kukatakan padaNya, bahwa aku ingin hancurkan bangsaku"
-muharram, 12 12 09-
Minggu, 15 Juli 2012
Rindu
Rindu
sunyi sepenggal nafasku
menderu desah menunggu
angin lalu kabarkan
dengung-dengung rindumu
irilah aku pada udara
yang menyentuhmu tiap waktu
yang kau ingat tak terlupa
sunyi sepenggal nafasku
menderu desah menunggu
22 juli 2007
menderu desah menunggu
angin lalu kabarkan
dengung-dengung rindumu
irilah aku pada udara
yang menyentuhmu tiap waktu
yang kau ingat tak terlupa
sunyi sepenggal nafasku
menderu desah menunggu
22 juli 2007
Langganan:
Postingan (Atom)