Selasa, 10 Januari 2012

Pedagang Buah


Pedagang Buah

Pak, siapa yang menolongmu
ketika gerobak buahmu lebur dimakan aspal?
ketika matahari membungkus kulitmu yang melepuh
ketika kaca melukai kakimu yang pecah-pecah
tak ada, hanya kawanan tukang becak
senasip kata mereka. sepenanggungan kata mereka

tapi kau masih saja tumbuhkan jenggotmu
masih saja ku ikuti ngaji-ngaji itu
percuma,Pak!!! mereka tak bantu
bapak! tak perlu sampai hitam keningmu
bersujud tiap hari kalau hanya 'tuk jatuh
dan jatuh lagi tiap hari.

biar kita ikut sosialis saja. kita ikut mereka yang bagi beras
kasih kita kerja. suplay kita punya perut
mereka lebih ada dari pada ke-ada-an Tuhan dan ustadnya

buah yang kemarin tak laku, biar kita bagi buat yatim
mereka lebih butuh dari pada buat selamatan 100 hari ibu
ibu sudah mati!! lupakan saja. kita yang hidup!

Pak, jangan jual buah hari ini.
satpol PP sudah mengintai
kita jual saja iman yang tak seberapa ini.
kalau perlu kita jual kebangsaan kita.
muharram-, 1 Okto 10

3 komentar: