Sabtu, 03 Desember 2011

Ashish

Ashish

aku berlabuh pada tepian jurang
ombak datang dan pergi menghantam
aku coba tetap buang sauh dalam-dalam
berharap kaki dan tangan tak dusta hingga terbuang

inilah mimpi kemarin malam
ketika aku memilih untuk tetap bertahan
mengharap jalani tiap godaan malam
dengan secangkir kopi, kretek dan ketan

ibu, perjalan segini dangkal
akan terbayar dalam jiwa yang tenggelam
melempar nafas pada ashish yang kekal
aku senyum lambai sejumput nakal

ashish,
aku pasti datang kesana
memelukmu berteman malam
tunggu aku membangun pelabuhan
kita gandeng tangan sampai terasa suram

dan bayangkan anak-anak kita
berlari diatas papan yang kita tumbangkan dengan cinta
mereka tertawa dan berpinak sebentar
lalu kita buang ia terbang dalam iman.

cinta akan menutup semua kekurangan
dan apa yang kita punya akan terjaga
hiduplah untuk menjadi bagian terindah dari-Nya
dan kembalilah dalam tidurmu yang lelap.

ashish,

-muharram, nov 09

Tidak ada komentar:

Posting Komentar