selalu kita asing mengunyah huruf-huruf
dan memuntahkannya
ketika pertikaian mulai mengalir dari kebisuan
membusungkan keangkuhan pada pilihan wujud ini
matamu membakar setiap persentuhan yang kumulai
kalau saja tak kauminta jantungku
tak ingin kupulang cepat-cepat
kutahu kau punya dongen terindah
selalu tertatih-tatih kaubenahi huruf
untuk memulai percintaan ini
matahari kehilangan wajahnya
kita semakin asing ketika duduk berhadapan
percakapan ini hanya lingkaran kenangan
membungkus mayat kering kita
di penguburan nanti orang-orang akan bercerita
dengan beragam dongeng pada anak-anak
sejak itu
tak lagi kuahami bahasa malammu
yang pernah kaupakai
meminang hari-hari yang kupinjam dari leluhur
1993
puisi Oka Rusmini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar